Selamat Datang

Selasa, 05 November 2013

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN#

A.    Pengertian Belajar :

    Upaya untuk mengetahui
Tahu ( mengerti , paham , atau sesuatu objek mampu kita pahami baik beraspek abstrak atau sesuatu yang beraspek konkrit ).
    Upaya untuk menguasai
Menguasai aspek-aspek yang terdapat didalam suatu pokok permasalahan,dan menguasai betul-betul apa yang sedang menjadi pembahasan.
    Upaya untuk memahami
Yakni unsur pengetahuan dan penguasaan dari sesuatu ,namun tidak hanya mengetahuinya saja tetapi banyak alternatif lainya yang dipahami.

B.    Pengertian Pembelajaran :
Suatu proses yang dilakukan sacara sistematis perihal belajar dalam rangka mencapai suatu tujuan melalui upaya belajar.
Ada 3 teori yang mendasari seorang anak dalam proses belajar, didalam belajar terdapat hal-hal yang mendasar yang merupakan pandangan tentang bagaimana seseorang berhasil mengetahui , menguasai , dan memahami sesuatu. Ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut :
a)    Aliran Nativisme ( Watson )
Pandangan ini menyatakan bahwa semua anak yang lahir telah memiliki potensi , bakat , dan minat yang dibawah sejak lahir, sehingga anak yang belajar hanyalah mengembangkan potensi yang sudah ada.

b)    Aliran Empirisme ( John Coeke )
Pandangan ini menyatakan bahwa seorang anak yang lahir seperti kertas kosong  tetapi mereka dipengaruhi oleh lingkunganya,apabila nak berada dalam lingkungan tertentu,maka lingkungan itulah yang mempengaruhinya. Dalam konteks belajar peran pendidik ( guru ),orang tua atau tutor dengan berbagai kondisi lingkungan sangat menentukan proses penguasaan dan pemahaman anak , dengan kata lain lingkunganlah yang membentuk pribadi dan kompetensi anak.

c)    Aliran Konvergensi ( Williem Stren )
Aliran ini menyatakan bahwa,setiap nak yang lahir telah membawah potensi dan dikembangkan oleh lingkunganya. Aliran ini memadukan pandangan Nativisme dan Empirisme yang kemudian dikembangkan menjadi teori belajar individual dan kelompok. Ketika anak percaya bahwa anak yang belajar memiliki 3 modalitas belajar yang memungkinkan mereka terbantu didalam menguasai dan memahami berbagai hal, ketiga modalitas tersebut adalah sebagai berikut :
    Modalitas Visual
Yaitu yang berhubungan dengan kemampuan anak  menggunakan penglihatanya didalam menguasai sesuatu.
    Modalitas Audial
Yaitu yang berhubungan dengan kemampuan anak  menggunakan penyimakanya dalam menguasai sesuatu.
    Modalitas Kinestetik
Yaitu yang berhubungan dengan kemampuan anak menngunakan alat geraknya atau peragaa didalam memahami sesuatu.
Selain pandangan tersebut didalam belajar dan pembelajaran pandangan KI HAJAR DEWANTARA yang mengembangkan bahwa anak yang belajar perlu didorong , desemangati , dan diberikan contoh-contoh, yaitu :
1)    Ing Ngarso Sungtulodo ( kalau kita didepan kita harus memberikan contoh )
2)    Ing Madya Mang Karso ( kalau kita ditengah kita harus memberikan semangat )
3)    Tut Wuri Handayani (kalau kita dibelakang,maka kita harus memberikan dorongan)


C.    Jenis-Jenis Teori Pembelajaran
Terdapat  4 teori belajar yang dijadikan sebagai landasan didalam melaksanakan pelajaran:
1.    Teori behaviorisme mengatakan belajar itu adalah aktivitas setiap individu yagn berdasarkan pada pendalaman atau pembiasaan.
2.    Teori kognitivisme mengatakan belajar merupakan proses mengubah tingkah laku yang di tentukan oleh pemahaman (persepsi).
3.    Teori psikososial mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses alami yang di tandai dengan rasa ingin tahu, menyerap informasi, mengambil keputusan dan memecahkan masalah yang ada didalam kehidupan manusia.
4.    Teori belajar gagne. Teori ini memadukan antara pandangan behaviorisitk dengan kognitifisik.

D.    Prinsip Pendekatan Belajar

Prinsip pendekatan belajar yaitu sebagai berikut :
1.    Pendekatan konsep yaitu pendekatan dimana guru yang banyak menentukan arah pembelajran yang didasarkan pada pandangan-pandangan atau konsep.
2.    Pendekatan proses yaitu siswa dilibatkan secara aktif didalam intfraksi belajar mengajar.
3.    Pendekatan deduktif yaitu menjelaskan sesuatu dari yang umum ke yang khusus.
4.    Pendekatan induktif yaitu memberikan penjelasan-penjelasan sampai ke contoh-contoh pada peserta didik. Mencoba membedakan hal-hala yang paling kecil dan contoh-contoh.
5.    Pendekatan ekspositori yaitu sesuatu yang bersifat bersama-sama. Suatu proses selalu bersama berbicara antara guru dan siswa.
6.    Pendekatan heuristik yaitu anak-anak yang selalu terlebih dahulu memulai. Akan tetapi anak-anak harus diberikan referensi yang mudah dimengerti agar siswa tidak berfikir terlalu jauh.
7.    Pendekatan kecerdasan yaitu mengetahui tingkatan IQ siswa.
8.    Pendekatan kontekstual yaitu bahwa semua pembelajaran harus dihubungkan dengan suasana lingkungan.


E.    Aktivitas Belajar
Didalam belajar terdapat keaktifan Baik secara fisik maupun secara psikis. Hal-hal yang aktif dalam prosesbelajar baik secara indrawi maupun kejiwaan,beberapa ahli menyimpulkan sebagai berikut :
1.    Pengamatan indra yang meliputi
    Penglihatan
    Pendengaran
2.    Tanggapan yaitu suatu proses kejiwaan yang memberikan reaksi terhadap apa yang diperoleh dari suatu pengamatan yang dapat diterima atau ditolak,semakin banyak tanggapan dalam pembelajaran,maka semakin banyak juga pemahaman,tanggapan juga ditentukan oleh konteks ( bayang-bayang dari seseorang dari hasil pengalaman pengindraan ).
3.    Fantasi yaitu aktivitas imajinasi untuk membentuk  produksi tanggapan baru,berdasarkan tanggapan lama.
4.    Ingatan adalah reproduksi yang tersimpan didalam benak seseorang atau biasa juga disebut proses pengaktifan kembali, hal-hal yang pernah dialami proses ingatan terbagi 3 yaitu : mencamkan , menyimpan kesan , memproduksi kembali .
5.    Pikiran yaitu kondisi hubungan antara bagian pengetahuan yang ada, dalam diri yang dikontrol oleh akal,jadi akal itu mengendalikan pikiran .
6.    Perhatian,suatu aktivitas psikis yang berfokus pada sesuatu .
7.    Perasaan adalah suatu aktivitas unsur kejiwaan berupa pengalaman yang bersifat afektif yang dihayati dan diwujudkan berupa seorang atau tidak senang.
8.    Kemauan yaitu potensi kejiwaan yang dapat berupa kehendak untuk merealisasikan suatu tujuan.

F.    Fokus PBM ( Proses Belajar Mengajar )

PBM dilakukan oleh pelaku utama interaksi kelas (guru dan siswa)  dengan fokus pembelajaran pada :
a.    Berfokus pada peserta didik.
b.    Mengembangkan peserta didik.
c.    Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan yang menantang.
d.    Mengembangkan beragam kompetensi yang beermuatan nilai. Menyangkut masalah karakter. Tugas guru didalam kelas meliputi 5 M, yaitu :
    Mengajar (menjelaskan)
    Mendidik (perilaku)
    Membina (membantu)
    Membimbing (mengarahkan)
    Melatih (memperagakan)
e.    Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
f.    Belajar melalui berbuat.

G.    Soft Skile

1.    Kemampuan berkomunikasi secara kontekstual ( berdasarkan kondisinya ).
2.    Kemampuan berekspianasi ( kemampuan menjelaskan ).
3.    Kemampuan metologis ( kemampuan mengatasi masalah dengan berbagai cara ).
4.    Kemampuan bekerjasama.
5.    Kemampuan beradaptasi.
6.    Toleran.
7.    Hormat terhadap sesuatu.
8.    Kemampuan mengambil keputusan.
9.    Kemampuan memecahkan masalah.

H.    Karakteristik Pembelajaran

Berdasarkan teori-teori belajar diketahui bahwa komunikasi didalam pembelajaran memiliki karakteristik yang secara khusus berbeda dengan peristiwa komunikasi pada kegiatan yang lain. Karakteristik pembelajaran tersebut sebagai berikut :
1.    Menekankan pembelajaran yang bermakna.
2.    Menggunakan metode dan media yang berfariasi.
3.    Menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
4.    Memberikan pengalaman belajar yang kaya berupa pengetahuan konsep, cara pemecahan masalah, dan menemukan hal-hal yang baru.
5.    Memberika keseimgangan antara kegiatan flasikal, kelompok dan individual.
6.    Memberikan keseimbangan antara teori dan praktek dikelas maupun diluar kelas.
7.    Memprioritaskan suasana pembelajaran yang aktraktif, motivatif dan bersahabat.

I.    Metode Pembelajaran
Metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.Ada 3 metode yang direkomendasikan oleh pakar sehingga mampu mencapai tujuan dan pengembangan materi secara optimal dan maksimal.
1.    Contextual Teaching Learning ( CTL )
2.    Comperative Learning
3.    Discovery Ingiury Learning
Ciri-ciri dari setiap komponen diatas yaitu sebagai berikut :
1.    CTL
Adapun komponen CTL adalah sebagai berikut :
a.    Konstruktivis yaitu membantu pemahaman anak sendiri dari pengalaman mereka berdasarkan pengetahuan awal,pembelajaran dikemas menjadi mengkontruksi ( menyusun pemahaman bukan penerima pengetahuan ).
b.    Ingiure yaitu proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
c.    Questioning yaitu anak di ajar dan dibimbing serta menilai sesuatu dengan menggnakan pertanyaan-pertanyaan.
d.    Learning Comunity ( masyatakat belajar ) yaitu anak di ajak bekerjasama dengan pihak lain dalam belajar,sehingga terjadi tukar pengalaman dan ide.
e.    Modelling yaitu proses penampilan melalui contoh sehingga anak dapat mempraktekannya pada konteks yang lain.
f.    Repleksi yaitu menggungkapkan kembali apa yang telah anak pelajari,misalnya membuat jurnal,berdiskusi atau meringkas.
g.    Penilaian Autentik.
2.    Conperative
Yaitu proses pembelajaran yang dimanfaatkan kelompok-kelompok siswa dalam memahami dan menyelesaikan topik pembelajaran.
3.    Disconery Inguiry
Yaitu penemuan berdasarkan penyelidikan anak dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan proses mental anak melalui asimilasi suatu konsep ke dalam proses belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar